Cara Menghitung Persentase Turnover Karyawan
Mengapa penting menghitung turnover rate karyawan?
Menghitung turnover rate karyawan dapat membantu perusahaan memahami tingkat pergantian karyawan dan mengidentifikasi masalah yang memengaruhi karyawan untuk meninggalkan perusahaan.
Cara Mengatasi Turnover Karyawan
Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan yang bisa diterapkan dalam bisnis ritel dan FnB? Kamu bisa mengikuti delapan strategi di bawah ini!
Cara menghitung persentase kenaikan simpel
Cara pertama ini bisa Anda lakukan jika perhitungan yang diperlukan berbentuk simpel. Misalnya, Anda ingin menghitung persentase kenaikan harga produk dari kompetitor. Bulan ini, harga produk mereka adalah Rp15.000. Sedangkan bulan lalu, harganya berada di angka Rp12.000. Untuk menghitung persentase kenaikan harga, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari selisih harga:
Nilai Akhir - Nilai Awal = 15.000 - 12.000 = Rp3.000
Setelah diketahui selisihnya, ubah bentuk selisih tersebut menjadi persentase. Caranya, nilai selisih dibagi dengan angka awal, kemudian dikalikan 100%:
Persentase kenaikan = Nilai Selisih / Nilai Awal
Persentase kenaikan = 3.000 / 12.000
Persentase kenaikan = 0.25 x 100% = 25%
Jadi, jumlah persentase kenaikan harga produk dari kompetitor tersebut adalah 25%.
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan
Dalam melakukan perhitungan ini, biasanya HR akan membaginya ke berbagai periode waktu. Dimana, kondisi ini akan sangat efektif, dari data tersebut setiap industri bisa melakukan strategi khusus.
Bagaimana caranya mempertahankan karyawan. Terkadang mereka keluar bukan karena gaji bisa suasana atau tidak cocok dengan rekan kerja dan lainnya. Untuk mengetahui rumus menghitungnya, coba simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu Turnover Rate?
Turnover rate atau tingkat pergantian karyawan adalah indikator penting yang digunakan oleh organisasi untuk mengukur seberapa sering karyawan meninggalkan pekerjaan mereka dan digantikan oleh orang baru. Tingkat turnover yang tinggi bisa menjadi indikasi masalah yang lebih besar dalam organisasi dan memerlukan perhatian dari manajemen untuk mengatasinya.
Memahami Konsep Persentase Kenaikan
Sebelum membahas lebih dalam mengenai persentase kenaikan dalam manajemen keuangan bisnis, Anda harus memahami konsep persentase terlebih dahulu. Persentase adalah rasio untuk menyatakan pecahan dari 100 yang disimbolkan dengan lambang persen (%). Jadi, 50% bisa diartikan sebagai 50 per 100 atau setengah dari keseluruhan.
Misalnya harga suatu barang adalah Rp10.000, kemudian ada potongan sebesar 25%. Artinya, potongan harganya adalah Rp2.500, sehingga harga barang menjadi Rp7.500. Lalu, bagaimana praktiknya dalam konsep persentase kenaikan? Baca Juga: Cara Menghitung Persentase Keuntungan
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Involuntary Employee
Langkah terakhir adalah Imvoluntary, bila contoh di atas adalah tenaga kerja yang ingin keluar karena diri sendiri. Untuk teknik ini sendiri sebaliknya, dimana perusahaan sendiri yang memintanya.
Untuk alasannya sangat banyak dan beragam. Mulai dari performa mereka sudah menurun sehingga, harus dikeluarkan. Bila tetap dipertahankan akan mempengaruhi kinerja buruk karyawan lainnya atau adanya perampingan.
Bisa juga karena, mereka mendapatkan mutasi ke tempat lain. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan teknik Involuntary Employee sebagai berikut,
Jumlah involuntary : rata-rata involuntari x 100
Dari sekian banyak teknik, hanya ini yang sedikit berbeda. Dimana, semakin tinggi angkanya, maka setiap industri harus memilirkan teknik tepat dalam perekrutan. Agar kompetensinya jauh melebih hari ini.
5 Contoh Portofolio Menarik, Pelajari Cara Membuatnya yang Baik dan Benar
Manfaat Menghitung Turnover Karyawan
Turnover karyawan mengacu pada perubahan jumlah karyawan yang keluar dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Perubahan tersebut bisa berupa karyawan yang keluar dengan alasan resign, dipecat, atau pensiun. Sehingga dalam praktik lapangannya sebuah perusahaan wajib untuk mengetahui cara menghitung turnover karyawan. Menghitung turnover karyawan memiliki banyak manfaat lainnya bagi perusahaan, yakni:
Ketidakpuasan Pelanggan
Pergantian karyawan dapat memengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan. Pelanggan cenderung membangun hubungan dengan karyawan perusahaan; oleh karena itu, ketika karyawan yang dikenal pergi, itu dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kerugian pelanggan.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Bisnis Restoran
Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan Bulanan
Selanjutnya, setiap pengusaha bisa menggunakan teknik perhitungan bulanan. Para ahli mengatakan periode ini menjadi yang terbaik untuk dilakukan. Terutama bagi industri dengan pekerja paruh waktu lebih mendominasi, mengapa bisa begini?
Kondisi ini diyakini menjadi mampu menjadi penentu bagi setiap kantor dalam mempertahankan pekerja freelancenya. Bagaimana tingkat loyalnya ke perusahaan, begini cara menghitung turnover karyawan per bulan.
(Jumlah tenaga kerja berhenti bekerja : Rata-Rata Pegawai) x 100
Untuk mengetahui bagaimana rata-rata pegawai maka akan ditemukan langkah seperti ini.
Tenaga kerja akhir – awal bulan : 2
Dari langkah tersebut ilustrasinya menjadi seperti ini, rata-rata pegawai di sebuah kantor C ada (100 – 50 : 2) 25. Sementara, untuk pegawai yang berhenti hanya ada 5 saja.
Maka, akan ditemui keluar masuk kantor tersebut adalah 20% saja. Angka tersebut bisa dikatakan cukup rendah dan bagus bagi sebuah usaha. Bahkan, dapat dikatakan sangat kecil, semua orang disana menyenangkan.
HR paham benar bagaimana para freelancer tersebut masih dapat bertahan. Suasana dan kontribusi bekerja yang harus tetap dipertahankan. Semakin bahagia, pekerja semangatnya akan keluar.
Dengan begini feedback ke kantor menjadi sangat baik. Biasanya, usaha tersebut akan lebih cepat untuk berkembang. Jadi, usahakan angka 20% tersebut tetap dipertahankan atau justru diturunkan.
Catat! Urutan Dokumen Saat Melamar Kerja, Dari CV Hingga SKCK